Generasi Muda Kelurahan Kombeli dan Kelurahan Takimpo membacakan deklarasi damai. Sebelumnya warga kedua kelurahan yang bertetangga itu terlibat perselisihan, Kamis, 29 Juni 2023. Sehari sesudahnya, Kedua kelurahan itu dimediasi langsung di Aula Rumah Jabatan Bupati Buton, pada Jumat, 30 Juni 2023.
Dan hari ini, Minggu, 2 Juni 2023 Generasi Muda Kelurahan Kombeli dan Kelurahan Takimpo membacakan ikrar damai dihadapan Pj. Bupati Buton, Drs. Basiran, M.S.i, Kapolres Buton, AKBP Rudy Silaen.,SH.,S.I.K., M.I.Kom., Dandim 1413/Buton, Letkol Inf.Ketut Janji, S.H, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buton, la ode Rafiun, S.Pd., M.Si., Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin, S.Pd., M.Si., Buton, Camat Pasarwajo, Drs. Amruddin. Deklarasi itu juga disaksikan Asisten dan Kepala OPD serta kabag Tapem Pemkab Buton, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh wanita dan masyarakat Kelurahan Kombeli dan Kelurahan Takimpo bertempat di Depan Kantor Lurah Takimpo, Minggu 2 Juli 2023.
Deklarasi damai diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa oleh tokoh masyarakat
Sebelum penandatanganan Deklrasi Damai, Perwakilan Tokoh Masyarakat kedua kelurahan memberikan ‘wejangan’ pada generasi juda yang hadir di tempat tersebut.
Tokoh masyarakat Kelurahan Takimpo, La Maulana S.H mengatakan bahwa kita harus menerapkan kata "koemani" dalam artian koemani ini adalah membatasi dan mengenal diri, dan kata "koemani" harus kita tanamkan pada rumah tangga kita masing-masing.
"Koemani” ini digunakan smeua etnis Wolio, Cia-cia dan kata ini turun dari leluhur kita dan turun sampai ke generasi yang sekarang ini," ucapnya.
La Maulana mengatakan perselisihan yang terjadi sepenuhnya bukan kesalahan anak muda tapi kesalahan orang tua yang lupa dan tidak mengingatkan kepada anak-anaknya. Olehnya itu perlunya ‘Koemani” ini diterapkan dimulai dari lingkungan keluarga rumah tangga hingga di Masyarakat.
“Pj Bupati Buton telah memberikan semangat kedaerahan kepada kita semua yaitu Buton selalu di hati namu saya ingin menambahkan bahwa buton selalu dihati yang koemani,” kata Maulana.
Leluhur kita mengajarkan falsafah Buton "bolimo karo somanamo lipu" di kalangan cia-cia mengenal juga yang namanya "ganta isi ganta buku". Itu semua dari leluhur kita.
“”Lalu kenapa kita bermusuhan? Kita semua satu garis keturunan dan ajaran leluhur kita adalah saling mencintai," katanya.
Sebagai perwakilan generasi Muda Takimpo La maulana menyampaikan. “Terimakasih kepada Pj. Bupati Buton yang telah menfasilitasi sehingga aksi damai ini bisa terwujud. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Kapolres Buton dan Dandim 1413 Buton karena gerak cepat kedua aparatur negara itu, sehingga mampu meredam pertikaian, sehingga anak-anak kami tidak ada yang cedera saat terjadinya konflik kemarin,” kata Maulana.
Hal serupa disampaikan Dudi Iskandar, perwakilan generasi muda Kombeli. “Kami atas nama masyarakat dan generasi Kombeli mengucapkan terimakasih banyak kepada Pj. Bupati Buton telah memfasilitasi kedua kelurahan ini untuk menciptakan sebuah perdamaian sejak hari jumat sampai hari ini pemerintah daerah antusias untuk menyelesaikan permasalah yang terjadi di tengah-tengah kami,” kata Dudi.
“Dan juga kami juga menyampaikan terimakasih kepada Kapolres Buton dan Dandim Buton yang secara gesit hadir dilokasi untuk mendamaikan kekacauan yang terjadi,” lanjutnya.
Dudi mengharapkan dengan adanya pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir untuk pertikaian sehingga kita menuju damai, aman dan tentram.
“Dan terkahir kami dari generasi muda Kombeli menyampaikan permohonan maaf kami kepada semua pihak khususnya kepada pihak Kepolisian maupun pihak TNI yang tadinya di hari lebaran Idul Adha harus bersama keluarga bersalam-salaman tetapi karena ulah generasi muda kami tidak menyempatkan silahturahmi bersama keluarga di rumah,” katanya.
Deklarasi damai ditandai dengan pembacaan Ikrar Perdamaian oleh yang mewakili generasi muda Kombeli dan Takimpo dan dilanjutkan dengan penandatangan Kesepakatan Perdamaian Bersama kedua kelurahan. Pj. Bupati Buton, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buton, Dandim 1413/Buton, Kapolres Buton, Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Buton, Lurah Kombeli dan Lurah Takimpo ikut menandatangani Kesepakatan Perdamaian Bersama Antara Generasi Muda dan Masyarakat Kelurahan Kombeli dan Kelurahan Takimpo.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan proposal bantuan terhadap kerusakan rumah-rumah warga terdampak Konflik kepada Pj. Bupati Buton.
Dalam sambutannya Kapolres Buton, AKBD Rudi Silaen S.H, S.IK,. M.IKom mengatakan bahwa memang kita perlu saling bergandengan tangan saling bahu-membahu untuk membangun Buton.
“Buton ini merupakan eks Kesultanan Buton yang kaya dengan adat dan budaya yang harusnya dengan kekayaan itu menjadi hal positif kepada generasi-generasi kita.
"Anak-anakku sekali memang perlu kita berjuang untuk menata kehidupan ini. Sebagai orang tua kita harus memberikan kepedulian penuh kepada anak-anak dan menasehati mereka ke hal yang positif," kata Kapolres Buton.
Pihak kepolisian kata Kapolres siap mendampingi masyarakat. Bagaimanapun keamanan dan ketertiban akan tercapai apabila kita berdampingan dengan masyarakat sehingga masyarakat juga bisa menjadikan dirinya sendiri menjadi polisi untuk dirinya sendiri dalam artian menjadi masyarakat yang menciptakan kedamaian, " ucapnya.
“Olehnya itu mulai dari kesadaran dalam diri sendiri untuk bagaiamana kita menjaga diri kita sendiri, mempersiapkan masa depan kita dan mempersiapkan diri menjadi kebanggaan keluarga dan orang tua dengan cara menjadi orang berhasil. Kita harus jujur, sabar sehingga jika kedepan kita berhasil menjadi orang sukses kita tidak menjadi orang yang sombong,” katanya.
Kapolres juga meminta, pada generasi muda untuk menghindari hal-hal yang membahayakan diri dan orang lain. Karena hal itu akan membahayakan masa depan sendiri. Jadilah kebanggaan kebanggaan orangtua, daerah sehingga negara.
“Persiapkan masa depan kalian sejak sekarang dengan saling menyayangi saudara mempererat silahturahmi agar bisa saling mendoakan dalam kebaikan sehingga kesusksesan datang kepada diri kita. Kalau kau sayang kepada saudaramu, yang lainpun bisa melakukan tapi jika kau bisa menyayangi musuhmu itu baru luar biasa," ungkapnya.
Dandim 1413 Buton Letkol INF Ketut Janji S.H juga mengharapkan kedepan jangan lagi terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan bersama.
"Saya sampaikan kepada anak-anakku sekalian bahwa masa depan kalian masilah panjang kalau sekarang kau nodai dirimu dengan hal-hal diluar positif maka itu disayangkan sekali. Karena jika adek-adek mempunyai keinginan menjadi seorang polisi atau TNI itu semuanya gampang jika dimulai sejak sekarang,” kata Dandim.
Sementara itu, Pj. Bupati Buton, Drs. Basiran M.Si pada kesempatan itu menegaskan jika ingin menjadi orang sukses itu harus dibentuk sejak dini, harus belajar, harus rajin ke masjid, harus selalu mendengarkan nasehat orang tua.
"Orang-orang Buton yang merantau di Kalimantan dipercaya oleh warga setempat karena konsisten dan kejujurannya, dan orang Buton yang merantau ke Papua dan wilayah lainnya diseluruh Nusantara mereka memegang teguh yang namanya falsafah Buton", ungkapnya.
Kita orang yang berbudaya kata Pj. Bupati. Buton itu cinta damai dan Buton ini berasal dari berbagai suku bangsa di dunia ini karena nenek moyang kita berasal dari melayu, arab, Mongolia dan bangsa lainnya oleh karena nenek moyang kita di Buton ini berasal dari bangsa berbeda-beda sehingga dirumuskan falsafah Buton dalam Filosofi Sara Pataanguna (Empat Syarat Kerukunan dan Persaudaraan), adapun Empat Syarat kerukunan dan persaudaraan itu terdiri dari, 1). Pomaa-maasiaka diartikan sebagai saling menyayangi; 2). Popia-piara diartikan sebagai saling memelihara; 3). Pomae-maeka diartikan sebagai saling menjaga nama baik; dan 4). Poangka-angkata diartikan sebagai saling menghormati dan menghargai satu sama lain sesama manusia yang Wujudkan dalam satu kesatuan Bhicikibhiciki kuli atau harus saling tenggang rasa.
"Anak-anakku yang saya banggakan berlomba-lombalah datang ke Masjid untuk belajar kehidupan dan ajaran agama, saya menjadi seperti ini karena saya besar dan belajar di Masjid. Jika kita berkeliaran di luar tanpa tujuan, maka kita tidak akan mendapatkan ajaran-ajaran dan nasehat-nasehat orangtua dan adat istiadat hingga syariat Islam,sebagai agama yang kita anut" katanya
Pj. Bupati Buton menyampaikan bahwa orang-orang sukses yang ada di Buton ini dari masa mudanya sudah dilatih mentalnya dengan berbagai kerasnya kehidupan. Sehingga mereka saling mengasihi, saling menyayangi, sejak dari muda dididik orangtuanya dan menjalankan nasehat orangtuanya.
“Dan lagi-lagi berpesan kepada anak-anak saya agar rajinlah ke Masjid. Karena jika di dalam suatu daerah itu ada generasi yang memiliki akhlak yang mulia, Insya Allah rahmat Allah itu akan turun di kampung kita sehingga dimudahkan segala rezeki dari Allah SWT untuk kita semua,” katanya.
Tetapi jika di wilayah itu kita saling bertengkar, saling menghina, saling memfitnah, saling bermusuhan, tidak saling menghargai, tidak saling menyayangi, saling memutuskan silahturahim maka itu rezekinya akan jauh dan susah masuk di kampung kita.
"Oleh sebab itu, saya sangat sedih jika ada masyarakat Buton yang saling bermusuhan. Oleh sebab itu disaat saya dipercaya menjadi pejabat Bupati Buton saya bertekad dan mengakak masyarakat dengan semboyang Buton selalu dihati agar kita kembali ke hati nurani kita," ungkapnya.
Mantan Kepala BPKAD Sultra ini menyampaikan suatu kewajiban kepala daerah adalah untuk selalu menjaga ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Saya dibantu Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, Sekda, Ka OPD, Camat, kepala desa, lurah dan semua elemen untuk keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat itu tetap terjaga. Oleh sebab itu kapada anak-anakku generasi muda di Takimpo dan di Kombeli saya ucapkan terimakasih semoga deklarasi damai ini bukan hanya di atas kertas dan bukan hanya dibibir saja tetapi masuk di dalam hati serta tanamkan rasa cinta bahwasanya kita Kombeli dan Takimpo itu adalah saudara,” pungkasnya.