Orang nomor satu di Kabupaten Buton itu, menyapa langsung masyarakat Kecamatan Lasalimu yang memadati Lapangan Kamaru. Pj. Bupati Buton menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Lasalimu karena lingkungan dari wilayah tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pj. Bupati juga berterima kasih kepada Camat Lasalimu, La Ode Zahaba, SHI, MHi yang telah berhasil menggerekan masyaraktnya untuk bergerak untuk memperhatikan lingkungannya dan berpartisipasi dalam rangka mengikuti lomba dan seni memperingati HUT ke-78 RI

“Saya berterima kasih dan tentu rasa terima kasih saya ini ditujukan kepada seluruh warga Kecamatan Lasalimu. Kenapa saya ucapkan terima kasih karena di usia Kabupaten Buton ke 64 tahun dan memasuki Hari Ulang Tahun (Indonesia) ke-78 ada perubahan menjadi lebih rapi,” ungkapnya.

Kemudian Pj. Bupati mengatakan bahwa negeri ini memiliki sumber dayanya luar biasa, dan bahwa Aspal Buton yang banyak di perut Bumi Lasalimu ini tidak ada limbahnya. Hasil ekstraksi Aspal Buton 20% hasil ekstraksi, 80% limbahnya lebih tinggi harganya dari pada aspalnya karena dapat diolah menjadi bahan baku dari berbagai jenis produk lain.

“Alhamdulillah selama saya kerja keras satu tahun ini kami membangun komunikasi, baik investor dalam negeri maupun luar negeri. Kita berusaha bagaimana mereka bisa tertarik agar menanamkan modalnya untuk membangun pabrik ekstraksi aspal. Lalu kandungan yang ada dalam perut Bumi Butuuni ini cukup banyak. Salah satunya minyak bumi yang kemarin sudah disurvei anak perusahaan pertamina dan sudah dilaporkan ke negara bahwa kandungan minyak di Buton 65% di laut dan 35% di darat. Sehingga kemungkinan besar akan ditindaklanjuti dengan proses selanjutnya. Tunggu saja, jika saja ‘tapomamasiaka’ berkah itu akan datang,”ujarnya.

Mantan kepala BPKAD Sultra ini mengungkapkan Buton juga bukan daerah yang tandus, karena Buton memiliki potensi beras, termasuk potensi perkebunan yang sangat luar biasa. Saat ini Pj. Bupati Buton bersama dengan peneliti dari Badam Riset Negara (Brin) dan bekerja sama dengan para pakar dari Universitas Padjadjaran Bandung, tengah mengembangkan beberapa jenis tanaman padi yang bisa di tanam di Kabupaten Buton dan sudah diujicoba di Kapontori dan Lasalimu Selatan. Umur padinya 70 hari langsung panen.

“Dan hasil diskusi saya dengan para pakar dan ada satu padi yang belum ada namanya kita beri nama jenis padi BSH, Buton Selalu di Hati. Dan saat ini tengah dipersiapkan 300 hektar untuk tahap berikutnya. Dengan komitmen bersama tahun 2025 kalau itu terap dilanjutkan pengembanyannya Kabupaten Buton akan swasembada beras. Ini yang harus dijaga disamping kita punya potensi pertambangan dan hilirisasi aspal kedepan pertanian kita jangan kita tinggalkan,”ucapnya.

Pj. Bupati menyampaikan bahwa TPI di Lasalimu luar biasa. Hanya saja saat ini belum ada investor yang berani karena biayanya cukup besar. Namun Pj. Bupat optimis melihat potensi itu bisa dikembangkan, karena kalau niat, nawaitu kita untuk membangun daerah ini, Insyaa Allah semua potensi kebaikan itu akan keluar dari Buton.

Kemudian Pj. Bupati Buton menendang bola ditengah lapangan sebagai tanda telah dibukanya Porseni tersebut.