Di Desa itu Pj. Bupati kembali bernostalgia, sebab Pj Bupati pernah menjadi Camat di Kecamatan Siotapina. Seperti biasanya Pj. Bupati bersama rombongan ketika tiba di tempat berjalan kaki menyapa warga sesaat sebelum menunaikan Shalat Magrib di Masjid Ashodiqin.
Dalam ceramahnya Pj. Bupati Buton mengagumi kemegahan Masjid Ashodiqin yang cukup besar dan itu merupakan pertanda dari kemakmuran masyarakat Desa Sumber Sari.
“Jadi saya hadir di masjid yang sangat luar biasa ini krn sejak saya menjabat sebagai Penjabat Bupati Buton saya melihat sebuah masjid di salah satu desa, masjid merupakan pertanda kemakmuran dan ini menunjukan bahwa Desa Sumber Sari ini ketakwaannya kepada Allah SWT sangat luar biasa, karena masjid suatu wilyah itu adalah pertanda kemakmuran,” ucapnya.
Artinya lanjut Pj. Bupati masyarakat desa sumber sari yang saya tinggalkan, karena sejak dulu tahun 1999-2001 belum seperti ini dan sekarang sudah makmur.
Dalam Tauziahnya, Mantan Kepala badan Kesbang Kaltara ini menyampaikan bahwa bulan puasa adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan hanya diberikan kepada orang yang beriman dan bertaqwa.
“Terkait dengan puasa pada bulan Ramadhan yang kita ketahui bersama panggilan yang maha kuasa itu hanyalah untuk orang orang yang beriman. Untuk itu marilah untuk senantiasa mengendalikan diri dari berbagai godaan sebagai bentuk latihan untuk menjalani 11 bulan lainnya.
Dalam memaknai Bulan Suci Ramadhan ini lanjut Pj. Bupati kita berlaku menahan diri, menahan amarah, jangan sombong, menahan kebencian, menahan gibah, dan perbuatan yang mengurangi yang namanya pahala, artinya kita berpuasa dengan menggunakan hati.
Ia mengungkapkan bahwa Pj. Bupati Buton merupakan tanggungjawab yang sangat besar karena telah disumpah dan akan mempertanggungjawabkan di dunia maupun di akhirat.
“Kewajiban saya sebagai Penjabat Bupati Buton akan mempertanggungjawabkan semua Amanah yang diembankan kepadanya oleh pemerintah pusat. Untuk itu saya wajib menyampaikan dan mengingatkan masyarakat sebagai pemimpin,” jelasnya.
Pj Bupati pun mengingatkan bahwa Indonesia akan memasuki pesta demokrasi sehingga mengajak masyarakat untuk mensukseskannya dengan menghindari politik uang dan memilih pemimpin yang baik.
“Sebentar lagi kita akan memasuki tahun politik yakni pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Di bulan Februari 2024 kita akan memilih legislatif, Presiden dan Wakil Presiden dan di Bulan November kita akan mmeilih Kepala Daerah, Gubernur dan Bupati/Walikota. Hindari money politik atau politik uang dan Kita memilih pemimpin yang terbaik dengan cara Shalat istiqorah meminta petunjuk kepada Allah,” pungkasnya.
